SEKITAR KITA
Genjot Promosi Pariwisata Sumenep, Disbudporapar Libatkan Swasta untuk Gelaran Event
Memontum Sumenep – Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh Iksan, memiliki cara jitu dalam menggenjot promosi pariwisata melalui event atau festival di Kabupaten Sumenep. Yakni, dengan melibatkan pihak swasta.
Disampaikan Moh Iksan, bahwa pelibatan swasta itu dalam hal sponsorship pada penyelenggaraan event. Dalam kalender pada tahun 2023, direncanakan akan menyelenggarakan sebanyak 61 event promosi pariwisata.
Hingga saat ini, ujarnya, pihaknya sudah sukses melaksanakan 20 event promosi. Yaitu, Sunmori fun bike oxygen di Pulau Gili Iyang, yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu.
“Dari 61 event yang direncanakan pemerintah, itu hanya menggelontorkan dana kurang dari Rp 2 miliar,” ujarnya.
Alokasi anggaran yang bersumber dari keuangan daerah, paparnya, itu hanya bersifat stimulan. Makanya, pemerintah juga harus berinovasi dengan menggandeng pihak swasta untuk terlibat dalam mensukseskan event.
Baca juga :
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
- Pemkab Sumenep Siap Bersinergi Guna Optimalkan Kekayaan Pariwisata
- Festival Dewi Cemara 2023 di Sumenep, Gubernur Jatim Sampai Potensi Wisata Jatim Bisa Lampaui Bali
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
- Pemkab Sumenep Siap Bersinergi Guna Optimalkan Kekayaan Pariwisata
- Festival Dewi Cemara 2023 di Sumenep, Gubernur Jatim Sampai Potensi Wisata Jatim Bisa Lampaui Bali
Salah satu contohnya, Event Sunmori fun bike oxygen yang membutuhkan anggaran hampir Rp 180 juta. Sementara alokasi dana yang tersedia, hanya Rp 50 juta. Sebagai solusinya, itu kolaborasi atau gotong-royong.
“Ya kita gali dari sponsor. Kemudian, paguyubannya menarik dari pendaftaran peserta. Jadi, pelibatan dana swasta sangat penting,” jelasnya.
Hal itu, paparnya, juga senada dengan konsep pentahelix yang digunakan dalam pariwisata Kabupaten Sumenep. Dimana, merupakan konsep multidimensi pihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media massa berkolaborasi untuk mencapai tujuan.
Melalui konsep ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan industri pariwisata di Kabupaten Sumenep, yang berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja baru dengan tujuan kesejahteraan masyarakat. “Tahun 2024 mendatang konsepnya adalah pentahelix dan mulai diuji saat ini. Yaitu, dengan melibatkan lima unsur,” paparnya. (dan/sit/adv)
- Kabar Desa2 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- SEKITAR KITA6 bulan
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA3 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Pemerintahan3 tahun
Sikapi Lowongan Kerja untuk CPNS Sumenep, Bupati Ingatkan Kewaspadaan pada Calo
- SEKITAR KITA2 tahun
DKPP Sumenep Gandeng BCA 18 Sukses Kembangkan Padi Jenis VUB
- Hukum & Kriminal3 tahun
Kasus Premanisme Dominan, Polisi Tetapkan 40 Tersangka