SEKITAR KITA
Serapan Garam Rendah, PT Garam Sumenep Digoyang Unjuk Rasa
Memontum Sumenep – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor PT Garam (Persero) Kalianget Sumenep, Rabu (10/11/2021). Aksi unjuk rasa itu, dilakukan untuk menyuarakan keluh kesah petani garam di Kabupaten Sumenep, akibat serapan garam di PT Garam, dinilai rendah.
Menurut Ketua PC PMII Sumenep, Qudsiyanto, mengatakan rendahnya serapan garam di PT Garam Sumenep, berimbas terhadap anjloknya harga. Hal itu, membuat petani garam menjerit di tanah maritim yang kaya akan bahan dasar garam. Padahal, garam merupakan sumber utama pendapatan warga di Kabupaten Sumenep, khususnya di pesisir.
Baca juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
“Hasil produksi garam milik petani pada setiap musimnya, dibeli dengan harga yang sangat rendah. Sehingga, tidak cukup untuk biaya makan saja,” terangnya.
Menurutnya, saat ini serapan garam tidak sesuai dengan produksi garam rakyat. Pabrikan hanya melakukan serapan 40 persen dari produksi garam rakyat. Dengan itu, pihaknya meminta agar yang bersangkutan peduli terhadap petani. Jangan hanya sibuk memikirkan produksinya sendiri.
“Serapan garam di Kabupaten Sumenep tahun 2021, hanya mencapai 40 persen dari produksi garam rakyat,” jelasnya.
Selang beberapa waktu, perwakilan dari perusahaan menemui massa aksi dan menyampaikan bahwa Dirut PT Garam, sedang tidak berada ditempat. Sebab, sedang rapat dengan DPRD Kabupaten Pamekasan. Kendati demikian, pihaknya berjanji untuk mengakomodir aspirasi mahasiswa.
“Perusahaan siap berdiskusi dan menghadiri forum yang representatif. Apa yang ditanyakan akan kami jawab disitu,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, dalam aksinya mahasiswa membentangkan puluhan poster. Salah satunya bertuliskan ‘PMII Menggugat Harga Garam Disunat’. Dalam aksi ini, mahasiswa sempat geram terhadap pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Sebab, dalam aksinya mahasiswa dikawal ketat dengan dihadang menggunakan kawat berduri. Bahkan, beberapa kali massa aksi sempat menarik kawat berduri senada berteriak agar kawat berduri dilepas oleh kepolisian. (dan/edo/sit)
- SEKITAR KITA1 tahun
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan2 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi