Kabar Desa
PPS Desa Sukajeruk Sumenep Diduga Sunat Gaji Pantarlih hingga Sebesar Rp 500 Ribu
Memontum Sumenep – Salah seorang petugas Pantarlih di Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, Ana Triyuli, harus mengelus dada. Itu karena, gaji yang seharusnya didapat utuh, mengaku bahwa gajinya diduga disunat oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat.
Bahkan parahnya lagi, pemotongan itu diduga sangat fantastis. Sehingga, mengakibatkan Pantarlih di desa itu sangat kecewa.
Dikatakan perempuan ini, seharusnya Pantarlih menerima uang gaji sebesar Rp 1 juta. Namun, terjadi pemotongan dengan besaran antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu.
Menurut perempuan yang bertugas di TPS 3 ini, pada saat pencairan gaji, dirinya diminta untuk menyetorkan gajinya ke seorang anggota PPS. “Saat menerima gaji, saya diminta untuk menyerahkan gaji saya seikhlasnya dengan nominal Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu,” terangnya saat dihubungi via telepon, Selasa (23/05/2023) kemarin.
Peristiwa itu, imbuhnya, berlangsung setelah dirinya difoto. Kemudian, diminta untuk memberikan sebagian gaji seikhlasnya dengan nominal yang disebutkan tadi. Sedangkan, pihak PPS beralasan kepadanya bahwa Pantarlih hanya bekerja satu bulan. Untuk itu, dirinya diminta memberikan gaji yang diterima seikhlasnya.
Baca juga :
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
Ana-sapaan akrabnya menambahkan, padahal dirinya sudah bekerja sesuai kontrak selama dua bulan kerja dengan honor Rp 2 juta. “Diminta seikhlasnya tapi sudah ditentukan oleh PPS itu. Jadi, bukan seikhlasnya. Saya akhirnya hanya menerima gaji sebesar Rp 1,5 juta,” ceritanya.
Ana Triyuli juga merasa heran, dengan pemotongan gajinya setelah bekerja dengan serius dan menyelesaikan tanggung jawab sebagai Pantarlih dengan baik. Mengagetkannya lagi, ternyata berdasarkan info yang diterima dari teman Pantarlih lain, ternyata nasib sama juga banyak yang dialami PPS. Akan tetapi, mereka takut untuk bersuara.
“Banyak yang dipotong, tapi tidak ada yang berani bicara. Kita sudah keluar uang dari duit pribadi saat mendaftar dan laporan, tapi gaji masih dipotong,” sesalnya.
Ana pun memastikan, bahwa jika nantinya ada pernyataan PPS yang membantah adanya pemotongan gaji Pantarlih, maka dirinya siap membuktikan.
Sementara itu, Bendahara PPS, Yushy Anggraini, saat dilakukan konfirmasi lewat via telepon, dirinya enggan berkomentar, Rabu (24/05/2023) tadi. Telepon yang awalnya diterima atau diangkat, namun langsung dimatikan.
Tidak hanya itu, Ketua PPS, Jailani, saat dihubungi lewat via telepon, pun sama tidak di angkat. Awak media sudah melakukan panggilan berkali-kali, namun juga tidak diangkat. (dan/sit)
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- SEKITAR KITA11 bulan
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan1 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi