Politik
Perkembangan Wisata Pantai Lombang Stagnan, DPRD Sumenep Minta Pengelolaan Ditawarkan Pihak Tiga
Memontum Sumenep – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Masdawi, meminta agar pengelolaan wisata Pantai Lombang dipihak-ketigakan. Sebab, dirinya menilai bahwa pemerintah tidak bisa maksimal dalam mengelola wisata tersebut.
Sebagai bukti, urainya, perkembangan di pantai itu mulai dari dekade 22 tahun tidak ada kemajuan. Bahkan, infrastuktur jalan sudah sekitar 25 tahun, tidak dibenahi.
“Solusi saya, wisata Pantai Lombang itu harus dipihak-ketigakan. Dan semoga, bupati mau menerima dan melakukan langkah ini,” jelas Masdawi, Jumat (05/05/2023) tadi.
Ditambahkannya, dalam pengelolaan wisata, harusnya kepada dinas memiliki peran. Bukan, hanya terobsesi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semata. Namun, perkembangan atau fasilitas yang ada pada wisata, itu juga perlu diperhatikan. Sebab, banyak keluhan dari masyarakat atau pengunjung, bahwa fasilitas di Pantai Lombang, juga tidak sesuai dengan tiket masuk.
Baca juga :
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
“Jadi, harusnya itu diimbangi juga antara tiket masuk dengan kenyamanan, keindahan dan keamanan wisatawan. Sehingga, para pengunjung itu merasa dengan harga tiket yang mahal, bisa terobati dengan fasilitas yang dijual,” paparnya.
Sementara itu, salah satu wisatawan di Pantai Lombang, Wardi, sangat menyayangkan mengenai besar tiket dengan sarana atau fasilitas yang ada di pantai. Artinya, harga tiket dirasa terlalu mahal dan fasilitas di dalamnya tetap tidak ada perkembangan.
“Saya sangat kecewa telah berkunjung ke wisata Pantai Lombang. Sudah beberapa tahun ke pantai ini, tetapi tidak ada perubahan. Malah tiket masuknya mahal. Saya dikenakan tarif Rp 25 ribu dan ada yang Rp 20 ribu,” keluhnya. (dan/gie)
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- SEKITAR KITA11 bulan
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan1 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi