SEKITAR KITA

Kasus Bansos BOP Ponpes ada Dugaan Modus Catut Nama dan Palsukan Dokumen Ponpes

Diterbitkan

-

Memontum Sumenep – Dugaan pemalsuan dokumen Ponpes Annuqayah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, guna melancarkan aksinya untuk mendapatkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pesantren, membuat salah satu pengurus Yayasan Pendidikan dan Dakwah Siratul Islam, Rausi Samorano, ikut geram.

Betapa tidak, kata Rausi, Ponpes Annuqoyah Lubsel, Desa Por Depor, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep selaku penerima BOP pesantren telah mencatut nama Yayasan Pendidikan dan Dakwah Siratul Islam milik pamannya. Bahwa ponpes tersebut berada dibawah nauangan Yayasannya. Padahal, faktanya tidak ada Ponpes Annuqoyah Lubsel. Jelas ini fiktif.

“Hebohnya lagi, nama Ponpes penerima BOP menyamarkan nama atau dibikin mirip dengan Ponpes Annuqoyah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep yang resmi. Ponpes Annuqayah ini berada dibawah nauangan Yayasan Annuqayah bukan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Siratul Islam,” terang Rausi.

Menurutnya, selaku bagian dari pengurus Yayasan Pendidikan dan Dakwah Siratul Islam, pihaknya sangat keberatan dan dirugikan dengan klaim dan pencatutan nama Yayasannya tersebut. Kronologis persoalan ini mengindikasikan ada mafia bansos.

Advertisement

Baca Juga:

    “Langkah awal, kita akan kordinasi dengan tim Annuqayah, bagaimanapun ini mencakup nama besar Ponpes Annuqayah. Lalu, kita sebagai korban secara hukum yang sangat dirugikan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Siratul Islam. Sebab semua data yang digunakan adalah data palsu milik Yayasan Siratul Islam,” katanya dengan suara keras.

    Jadi misalnya pemalsuan tanda tangan dokumen dan lain sebagainya milik kita. Jadi kita kordinasi. Kemudian setelah nanti bukti-bukti hasil kordinasi kami dengan tim hukum dari Pesantren Annuqayah sudah didapat, kita akan melakukan langkah pelaporan ke Polres Sumenep untuk melaporkan semua pelaku dan semua yang terlibat dalam proses pidana ini. Jadi semua yang terlibat ! Camkan itu,” tegasnya lagi.

    Rausi berpandangan ada indikasi adanya mafia bansos. Mafia ini yang perlu diungkap oleh teman-teman semua. Tidak hanya persoalan ini, hanya sebagian kecil saja yang diketahui. Mungkin nanti setelah ini terungkap dan pelaku di lapangan harus diketahui maka kemudian harus diungkap siapa pelaku utamanya, siapa Koordinatornya. Kalau ini jaringan, siapa di belakangnya karena modus-modusnya hampir sama.

    “Hampir di seluruh Kabupaten Bahkan saya melihat beberapa pesantren di sini semuanya dapat. Hanya saja apakah ini betul-betul dapat atau dapat namun dipalsukan data dan berkas dokumen-dokumennya seperti modus yang dilakukan pada Yayasan Siratul Islam dan Annuqayah, ini perlu kami telusuri,” janjinya.

    Advertisement

    Jadi, kata advokat ini, pihaknya akan tetap bekerja, tidak ada niatan lain-lain kecuali mengungkap ini agar ini menjadi efek jera. Kemudian membantu pemerintah agar ini efektif dan efesien dalam rangka menjalankan program pemerintah.

    Sayangnya Anas yang disebut-sebut ada dugaan keterlibatannya, saat dihubungi wartawan memontum.com, nomor telponnya belum ada respon. Dihubungi via WhatsAppnya hanya dibaca, ditelpon selulernya juga tidak diangkat. (dan/edo/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Trending

    Lewat ke baris perkakas