Kabar Desa
Jembatan Meddelan Sumenep Tak Kunjung Dibangun, Warga Berinisiatif Gotong Royong Bangun Jembatan Bambu
Memontum Sumenep – Sejak jembatan utama Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, ambruk sekitar sebulan lalu, hingga kini masih belum ada tanda-tanda perbaikan. Pemerintah daerah hanya meninjau ke lokasi melalui Dinas PUTR Sumenep, untuk dilakukan survei dan dijanjikan bakal segera ditangani.
Tokoh Pemuda Meddelan, Moh Hartono, berharap segera ada penanganan khusus karena jalur tersebut adalah akses utama warga. Sehingga, untuk kegiatan sehari-hari, tidak sampai terlalu mengganggu.
“Kami terpaksa membuat jembatan bambu di atas jembatan beton utama yang sudah ambruk. Ini inisiatif warga, lantaran saat jembatan ditutup akibat rusak atau ambruk, selalu ada pengguna jalan yang mencoba menerobos atau membuka jembatan yang sempat ditutup total itu pada malam hari,” ujarnya, Selasa (12/07/2022) tadi.
Baca juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
Karena kondisi itu, lanjut Hartono, warga pun berinisiatif dengan berbondong-bondong membangun jembatan bambu dengan biaya swadaya masyarakat. Meski pun, itu sedikit rawan untuk keselamatan pengendara motor.
“Sempat ada inisiatif untuk dialihkan jalur kendaraan ke jembatan alternatif sebelah barat jembatan utama. Namun, pemerintah desa bersama warga akhirnya gotong royong menebang pohon pisang yang berjejer sepanjang sungai bagian utaranya,” kata Hartono.
Ditambahkan, hanya saja itu bukan solusi. Sebab kendaraan bermotor roda empat atau roda tiga, susah melintasi jembatan alternatif itu. Sebab, tanggul atau tebing sungai yang dijadikan jalur alternatif warga justru jalannya belum diaspal. Artinya masih tumpukan tanah hasil urukan sungai.
“Becak pun kesulitan lewat jalan alternatif itu. Apalagi sekarang, sudah sering hujan, otomatis jalan tersebut tak bisa dilewati. (dan/edo)
- SEKITAR KITA1 tahun
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan2 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi