Politik
Harga Rumput Laut Tak Stabil, DPRD Sumenep Imbau Pemerintah Turun Tangan
Memontum Sumenep – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Holik, memberikan atensi serius prihal harga rumput laut yang relatif tidak stabil. Terkait harga, dirinya menekankan harus ada intervensi dari pemerintah daerah, sehingga para pembudidaya rumput laut mempunyai harapan atas hasil yang dipanen.
Disampaikan Holik, dalam hal ini seharusnya dinas terkait punya peran penting demi keberlangsungan hidup para petani. “Karena, jika tidak ada intervensi harga dari pemerintah, tidak bisa dipungkiri setiap tahun pembudidaya rumput laut akan semakin minim. Ini menjadi PR kita bersama,” tegasnya, Kamis (09/03/2023) tadi.
Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Sumenep II ini menuturkan, bahwa pemerintah harus hadir melindungi kepentingan para petani rumput laut. Utamanya, masalah pengawasan harga jual dan pembinaan kualitas rumput laut.
Selain itu, pihaknya menilai masih ada sejumlah masalah yang kerap dihadapi para petani. Salah satunya yakni soal hama yang bisa mempengaruhi kualitas rumput laut.
“Intervensinya harus konkrit, selain harga, pembinaan kualitas perlu diperhatikan, karena kualitas menentukan nilai jual,” urainya.
Baca juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, secara terpisah mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melakukan intervensi secara langsung karena tidak ada cantolan payung hukum. Kecuali, jika para pembudidaya rumput laut sudah terbentuk koperasi. Jika terbentuk koperasi, maka pihaknya bisa melakukan pembinaan.
“Kontrol koperasinya di sini. Tapi tidak secara harga karena memang rumput laut tidak ada patokan HET (Harga Eceran Tertinggi),” terangnya.
Menurut Inung-sapaan akrabnya, naik turunnya harga rumput laut di tingkat petani diserahkan sepenuhnya kepada pasar. “Tergantung hukum pasar sudah, kami tidak bisa berbuat banyak,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya, Edie Ferrydianto, saat dikonfirmasi mengaku sibuk dan tidak bisa mengomentari lebih banyak. “Program budidaya rumput laut tahun ini Insyaallah ada bantuan,” singkatnya. (dan/gie)
- SEKITAR KITA1 tahun
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan2 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi