SEKITAR KITA
Merasa Dihalang-halangi, Mahasiswa Robohkan Pagar DPRD Sumenep dan Terobos Kawat Berduri
Memontum Sumenep – Gelombang unjuk rasa mahasiswa Sumenep yang diprakarsai Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS), Senin (11/04/2022) tadi, sempat bergolak. Sebab, massa merasa rencana penyampaian aspirasi, terkesan dihalang-halangi dengan adanya kawat berduri di depan pagar Gedung DPRD Sumenep.
Sebelum menyampaikan tuntutannya, ratusan mahasiswa meminta para wakil rakyat untuk menemui massa aksi sekitar pukul 15.00. Namun, mahasiswa berang karena hanya ditemui oleh dua anggota DPRD Sumenep. Mereka menganggap bahwa anggota DPRD Sumenep tidak serius menyikapi persoalam yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Kemudian, mahasiswa menolak karena hanya ditemui kedua anggota dewan tersebut. Massa meminta seluruh anggota dewan untuk menemui mahasiswa. Saat itu, Ketua DPRD Sumenep sedang keluar kota ada acara kedewanan.
“Bangsa kita saat ini dihadapkan pada situasi serius. Kita lagi krisis kepercayaan pada pemerintah. Rakyat jadi korban kebijakan pemerintah. Diantara tuntutannya, AMS menolak Kenaikan Harga BBM, menolak penundaan Pemilu. Juga menolak kenaikan PPN. Terakhir, menolak kenaikan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya,” terang Korlap Aksi Abdul.
Lantaran permintaannya tidak dipenuhi oleh wakil rakyat, mahasiswa mencoba menerobos Gedung DPRD Sumenep. Meski dikelilingi kawat berduri, mahasiswa berhasil terobos hingga pagar gedung dewan roboh. Situasi makin memanas hingga mahasiswa berhasil duduki Kantor DPRD Sumenep.
Baca juga :
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
“Kami bukan preman, kami hanya ingin berdiskusi dengan anggota dewan. Jika kami dihalangi, maka hanya ada satu jalan, revolusi,” teriak Abdul, Koordinator lapangan (Korlap) Aksi di atas mobil komando.
Selang beberapa jam berorasi, salah satu anggota dewan yakni Abu Hasan dan Masdawi akhirnya menemui mahasiswa. Dua wakil rakyat ini melakukan negosiasi dengan mahasiswa. Niat hati ingin meredam emosi, negosiasi tersebut malah tak berjalan mulus.
Pasalnya, peserta aksi hanya meminta Ketua DPRD Sumenep dan seluruh jajarannya hadir secara langsung menemui mahasiswa. “Kami meminta semua, malah ketua dewan tidak ada. Kami curiga, apa jangan-jangan wakil rakyat kami sedang jalan-jalan,” ucap Abdul.
Hingga pukul 18.00, mahasiswa meminta anggota dewan untuk dihadirkan. Jika tidak, mahasiswa mengancam akan melakukan sweeping ke dalam Kantor Dewan. Namun sayangnya, dewan juga tidak hadir dan mahasiswa berjanji akan berdemo ke masing-masing Kantor Parpol yang menyetujui Pemilu ditunda atau mengusung presiden 3 periode. (dan/edo/gie)
- SEKITAR KITA1 tahun
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan2 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi