Politik
Laporkan Hasil Reses, DPRD Sumenep Undang Eksekutif dan Soroti Infrastruktur Jalan
Memontum Sumenep – Laporan penyampaian hasil reses DPRD Sumenep, kali ini sedikit berbeda, yakni dengan mengundang pihak eksekutif. Meskipun, memang hasil reses dewan ini, jika mengacu ke tata tertib dewan, sebenarnya bersifat intern.
Hanya saja, menurut Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, supaya hasil serap aspirasi masyarakat ini diketahui langsung oleh pihak eksekutif. Sebab, hasil dari serap aspirasi itu nantinya akan disalurkan kepada masing-masing OPD.
“Ada banyak hal yang sangat penting, kalau saya membaca di setiap fraksi-fraksi yang ada. Antara lain, berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur. Banyak jalan-jalan yang rusak akibat curah hujan yang semakin tinggi. Hal itu, cukup mempengaruhi terhadap keberadaan infrastruktur kita. Sehingga, perlu mendapatkan penanganan yang cukup serius oleh pihak pemerintah,” ujarnya, Senin (21/03/2022).
Selain itu, lanjut Politisi Demokrat ini, juga terkait dengan kelangkaan minyak goreng, yang menjadi polemik nasional. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada bupati untuk memfungsikan OPD yang menangani urusan kebutuhan bahan pokok (Sembako).
Baca juga :
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
“Termasuk, juga mengenai kelangkaan minyak goren, Disperindag bisa turun tangan bagaimana caranya bisa mengundang para pedagang minyak untuk mencari solusi. Bagaimana caranya, minyak yang kita distribusikan kepada masyarakat itu bisa terpenuhi,” ujarnya.
Politisi muda ini mengatakan, di samping stok minyak terpenuhi, tentu juga berkaitan dengan harga. Pemerintah pada dua hari yang lalu, sudah mencabut HET minyak goreng. Sehingga, harga cenderung tinggi.
“Jika kemarin HET ini ada dikisaran Rp 14 ribu perliter. Sementara sekarang ini, kan sudah hampir dua kali lipat kenaikan harganya. Bahkan, ada grosir menjual dengan harga Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu. Bayangkan, jika nanti harga minyak sampai ke pedagang kecil. Mereka harus menjual berapa untuk mengambil keuntungan,” terangnya.
Pihaknya berharap, pemerintah hadir untuk solusi terbaik mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. “Makanya, saya berharap di posisi ini, pemerintah juga hadir turun tangan mencari solusi terbaik. Karena kita akan menghadapi Ramadan dan Hari Raya,” ujarnya. (val/gie)
- SEKITAR KITA1 tahun
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan2 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi