Politik
Politisi PPP Sumenep Nilai Tuntutan Mundur Kadisdik Terlalu Prematur
Memontum Sumenep – Desakan mundur terhadap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, menuai perhatian anggota DPRD Sumenep. Adalah politisi dari PPP DPRD Sumenep, Abdul Latif, yang menilai bahwa desakan itu terlalu prematur dilayangkan kepada seorang Kadisdik baru, yang masih belum menjalankan kinerjanya.
“Ya sesuai berita yang beredar, kan lantaran ketidakmampuan Agus menjawab pertanyaan mahasiswa terkait ada berapa lembaga pendidikan. Kalau seputar itu, kan bisa shearing dengan Kadisdik Agus tanpa harus demo. Namanya juga masih baru menjabat, jadi beri kesempatan dululah bekerja. Baru bisa dilihat kinerjanya,” kata Latif.
Anggota DPRD Sumenep ini menambahkan, desakan pencopotan itu jelas terlalu dini. Sebab, Agus baru memegang jabatan. Sehingga, perlu konsolidasi internal untuk proyeksi ke depan tentang dunia pendidikan di Sumenep. Termasuk, itu mengenai sekolah.
“Ini baru menjabat langsung minta dicopot, dengan alasan karena tidak mampu menjawab jumlah sekolah dasar. Kan baru duduk, masak langsung ditanyakan jumlah sekolah SD. Bagiku itu kurang logis,” tambahnya.
Baca juga :
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
- KKI Sebut Kakatua Masalembu Sumenep Wisata Langka Potensial dan Bakal Dilirik Wisatawan Mancanegara
Meski demikian, dirinya tidak sepenuhnya menyalahkan dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Sebab, itu bagian dari semangat dan kepedulian untuk membangun serta memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep, agar menjadi lebih baik.
“Lebih baik kalau soal itu, ya silaturrahim saja. Beri masukan untuk mengevaluasi dan mendalami dan mempelajari. Kalau selalu di demo, kapan mau fokus bekerja,” ujarnya.
Jika, lanjut Latif, pengangkatan Kadisdik baru ini adalah kebijakan Bupati, pihaknya berharap untuk memberikan kesempatan untuk bekerja “Belum saatnya main copot. Berikan kesempatan bekerja, belum kerja sudah diminta mundur,” jelas Latif.
Menurutnya, kebijakan Bupati sudah mengikuti beberapa kajian dan tahapan melalui test dan tidak serta-merta asal memilih orang. Namun, lebih berdasarkan pertimbangan matang dan yang betul betul mau bekerja. “Kalau ini di demo terus, kapan kerjanya,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, secara berturut-turut di masa Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, dua kali aktivis mahasiswa memberikan perhatian kepada Kadisdik. Itu lantaran, mereka merasa kecewa dengan ketidak pastian dalam menyebut jumlah SD di Sumenep. (edo/sit)
- SEKITAR KITA1 tahun
Sumenep Bermunajat, Bupati Fauzi Minta Doa Seluruh Masyarakat untuk Kemajuan Pembangunan
- Kabar Desa3 tahun
Heboh.. Sudah Meninggal, Cakades Rubaru Sumenep Menang Pilkades Serentak
- Hukum & Kriminal3 tahun
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
- SEKITAR KITA4 tahun
Geger, Pencairan Dana BOP Ponpes An Nuqoyah. Ada apa?
- Pendidikan2 tahun
Syiarkan Islam, IAAM Perkuat Silaturahmi dengan Halal Bihalal dan Pengajian Akbar
- Hukum & Kriminal1 tahun
Oknum Anggota Polres Sumenep dan Dua Oknum Wartawan Dibekuk karena Diduga Terseret Narkoba
- SEKITAR KITA3 tahun
Diduga Berubah menjadi Tempat Karaoke, Pemkab Sumenep Tutup Caffe Apoeng Kheta
- Hukum & Kriminal2 tahun
Asyik Main Judi Remi di Kandang Ayam, Enam Pria di Sumenep Ditangkap Polisi